TEMPO.CO, London - Di masa depan, membuat setangkup burger tak perlu lagi mengandalkan daging sapi konvensional yang dihasilkan dari peternakan sapi potong. Sejumlah ahli berhasil mengembangkan daging burger tanpa lemak yang dikembangkan di cawan petri di laboratorium.
Hari ini, burger seharga 250 poundsterling itu diluncurkan di London.
Daging rekayasa ini dibuat oleh Profesor Mark Post, ilmuwan asal Inggris. Ia membuat 20 ribu strip kecil daging yang dikembangkan dari sel induk sapi selama tiga bulan.
Miliarder pendiri Google, Sergey Brin, menginvestasikan 215 ribu poundsterling dari koceknya sendiri untuk membiayai penelitian tersebut. Alasannya, penelitian ini bersifat "transformatif bagi dunia".
Dalam peluncurannya, chef Richard McGeown menggoreng daging burger itu dengan minyak bunga matahari dan mentega. Menu olahannya kemudian dicicipi oleh pengamat kuliner Josh Schonwald, penulis The Taste of Tomorrow, dan ilmuwan makanan Hanni Rutzler.
Rutzler mengatakan burger hasil laboratorium ini rasanya mirip daging konvensional. Hanya saja, katanya, teksturnya lebih lembut dan empuk, namun kurang juicy.
Profesor Post menyatakan kreasinya bisa menjadi sebuah revolusi makanan dan diperkirakan hadir di supermarket dalam 10 sampai 20 tahun mendatang. "Saya pikir ini awal yang sangat baik, itu membuktikan bahwa kita bisa melakukannya," katanya. Dia menyatakan hanya perlu menambahkan lemak dalam produk kreasinya.
SKY NEWS | TRIP B